Vertical Sterilizer

Vertical Sterilizer, proses yang dahulu kala dihindari sekarang dilirik kembali, efesienkah?

Sterilized With Vertical Sterilizer

Pengisian TBS kedalam vertical sterilizer untuk direbus merupakan salah satu yang mempengaruhi siklus perebusan dan menjadi titik kritis di pabrik kelapa sawit.

Clarification

Stasiun yang hanya mengurangi kadar air dan kotoran saja, tidak ada penambahan minyak namun bisa menjadi sumber losis yang besar.

Composting

Pengelolaan Tandan Kosong akan menambah nilai sebuah by product.

Tumpukan TBS di Loading Ramp

Handling TBS pertama secara fisik yang akan menentukan mutu dan losis saat proses pengolahan.

Showing posts with label Pengolahan. Show all posts
Showing posts with label Pengolahan. Show all posts

Friday, May 13, 2016

Goresan Pada As Screw Press

As pada mesin screw press di pabrik kelapa sawit memiliki kerja beban berat mengingat menerima tekanan sebesar 50 bar dan kadan beban sering berubah-ubah.

Untuk itu kepresisian pemasangan kembali sangat perlu agar beban dapat terbagi merata diseluruh batang as.
Kepresisian pemasangan as juga penting untuk memperoleh umur teknis bearing yang ekonomis dan tentunya minim stagnasi. Oleh sebab itu pemasangan bearing pada as harus baik dan tidak boleh sembarangan.

Umumnya jika terjadi kerusakan pada as akibat bearing pecah umumnya terdapat goresan pada as, dalam hal ini as belum patah, maka pemasangan as harus dibubut terlebih dahulu agar diperoleh permukaan yang lebih baik. Pembubutan as juga didahului dengan penimbunan kembali (rebuild) untuk memperoleh bidang duduk bearing yang baik.
Perhatikan permukaan as dan jangan buru-buru memasang bearing.

Saturday, December 13, 2014

Nut Recovery

Umumnya yang sering kita dengar adalah kernel recovery, proses yang menggunakan instalasi untuk mengutip inti dari biji sawit di pabrik biji atau kernel recovery station. Saat ini saya ingin memaparkan nut recovery yaitu sebuah proses yang akan mengembalikan nut atau biji sawit yang belum pecah oleh ripple mill kembali kedalam nut silo agar dapat dipecahkan lagi.

Nut recovery bukanlah alat namun sebuah sistem dari instalasi yang sederhana. Nut recovery terkonsentrasi pada vibrating grate atau grading drum yang memiliki ukuran dapat dilalui oleh inti sawit namun tidak dapat dilalui oleh nut/biji. Inti sawit yang lolos akan conveyor masuk ke konveyor yang menuju kernel drier atau hydrocyclone/claybath sedangkan nut akn masuk ke nut silo kembali melalui pipa saluran yang menuju ke out let polishing drum. Kondisi proses ini juga sangat tergantung kepada posisi elevasi yang baik sehingga pergerakan nut yang balik ke out let polishing drum berdasarkan gravitasi. Posisi penenpatan nut recover ini berada tepat dibawah LTDS sehingga abu dibuang terlebih dahulu.

Manfaat dari system ini adalah effisiensi ripple mill dapat diturunkan menjadi 90 -95% tidak lagi berada pada range 95-97%. Dengan demikian maka inti pecah akibat dari pemecahan biji di effisiensi tinggi dapat dikurangi sehingga pengendalian losis inti sawit dapat lebih mudah dikendalikan.
nut recovery screen
Saluran Nut kembali ke out let polishing drum dan dimasukkan kembali ke Nut silo melalui Nut transport Fan.
misahkan nut yang belum pecah di ripple mill
Ayaan yang jarak antar batangnya di atur agar nut yang belum dipecahkan oleh ripple mill tidak lolos.

Saturday, July 26, 2014

Temperatur Gas Buang Boiler

Temperatur gas buang boiler menjadi indikator kondisi effisiensi boiler yang kita operasikan. Semakin tinggi temperatur gas buang boiler pada kondisi kerja normal maka semakin tidak effisien boiler kita, demikian sebaliknya. Batas temperatur normal temperatur gas buang boiler berbeda bagi setiap merk boiler, oleh sebab itu pastikan spesifikasi boiler anda dengan mengacu kepada manual book yang ada.

Untuk boiler tertentu, temperatur gas buang maksimal 350 derajat celcius. Angka ini dapat dibaca melalui alat ukur thermometer yang dipasang dibagian belakang, akhir pipa air, atau dipanel digital yang disediakan. Jadi untuk memastikan boiler anda masih effisien atau tidak pastikan alat ini terkalibrasi dengan baik.

Jika temperatur boiler sudah tinggi, melebihi 350 derajat celcius, lakukan shot blowing untuk membersihkan abu yang masih lengket dipipa boiler pada saat pengorekan abu, jika temperatur tidak turun secara signifikan lakuken pencucian pipa air boiler pada saat pabrik tidak mengolah. Jika kedua tahap tersebut dilalui namun temperatur madih tinggi, lakukan pemeriksaan buffle plate yang berfungsi mengatur arah aliran udara panas, barangkali ada yang keropos sehingga sebagian udara panas ada yang by pass.

Manfaat kita mempertahankan effisiensi boiler adalah agar terjadi effisiensi bahan bakar dan terjaminnya kecukupan uap untuk mengolah TBS di pabrik kelapa sawit. Dengan demikian petusahaan dapat menghemst cangkang yang saat ini memiliki nilai ekonomi tinggi.

Jadi, biaya untuk perawatan alat ukur yang berhubungan dengan effisiensi boiler sangat kecil dibanding manfaat yang diperoleh.

Saturday, March 15, 2014

Kenapa disebut decanter ecod?

Saat melakukan kunjungan dinas ke sebuah PKS baru yang memakai decanter 2 phase menimbulkan pemikiran yang berbeda tentang prinsip pengolahan kelapa sawit yang saya pahami namun disinilah daya pikatnya. Pemakaian alat ini memang bukan hal baru di PKS namun produsen decanter tersebut memberi embel-embel ecod pada sistem prosesnya sehingga ada beberapa perubahan proses dan karakteristik cairan yang diproses decanter. 

Pemberian label ecod hanya menyesuaikan dengan proses di pabrik yang tidak perlu menggunakan air pengencer, low losis dan slurry dapat dimanfaatkan untuk pupuk pada aplikasi komposting sehingga tidak perlu mengalirkan slurry ke kolam limbah. 

Sebelum tahun 2012 decanter 2 phase digunakan untuk mengganti fungsi continous silindrical settling tank sehingga pemisahan minyak lebih cepat dan murah. Namun setelah tahun 2012 produsen mengupdate flow process dengan menggunakan COT untuk memisahkan minyak sedangkan sludge tetap diolah melalui decanter dengan melewati tahapan proses desanding dan pemanasan terlebih dahulu.

Masalahnya ketika saya mendengar ucapan staf yang menguji decanter jika minyak yang dihasilkan belum bagus karena masih mengandung kadar air yang tinggi belum murni katanya. Saya terheran, karena saya tidak memperdulikan seberapa "murni" minyak yang dihasilkan decanter namun seberapa banyak decanter tersebut menekan lossis minyak sawit yang terikut ke slurry karena toh air yang masih terikut tetap dipisahkan di COT atau double Oil Tank (2 oil tank yang dihubungkan dengan over flow). Kenapa saya kwatir, karena kadar minyak yang masih terkandung di sludge masih sebesar 20% bandingkan dengan menggunakan CST yang hanya 5-7%. Dimana sebagian PKS menggunakan sludge separator, decanter 3 phase dan decanter 2 phase untuk memisahkannya.

Disisi lain ada pemikiran untuk memaksimalkan decanter bekerja feeding sludge dikondisikan dengan mengandung minyak sebesar 50% artinya minim pengutipan minyak sebelum masuk decanter, padahal update terbaru flow proses dari produsen decanter menyarankan pengutipan minyak di COT yang telah terpisah yang sebelumnya tidak ada.

Disinilah terjadinya ide yang beragam yang muncul padahal prinsip pengolahan minyak sawit yang ada selama ini adalah pengendalian losis (memaksimalkan pengutipan minyak) dilakukan disetiap alat/stasiun kerja dimana proses sedang bekerja bukan pada stasiun selanjutnya.

Jika menggunakan COT yang memiliki pengutipan minyak sawit, apakah anda akan melewatkannya sehingga kandungan minyak yang semestinya 20% menjadi 50% masuk ke decanter dan losis yang ada terbuang ke slury yang berakhir di kolam limbah?

Apa pendapat anda silahkan share di komentar.

Saturday, January 25, 2014

Dosis Awal Bahan Kimia Pada Boiler di Pabrik Kelapa Sawit


Boiler di pabrik kelapa sawit sangat memegang peranan penting dalam proses pengolahan, sehingga boiler selalu menjadi titik perhatian bagi setiap manajemen PKS.

Kerusakan pada pipa boiler sangat dihindari, bukan hanya karena akan memerlukan biaya yang tinggi untuk perbaikannya namun juga kerugian yang timbul jika boiler tidak beroperasi yang mengakibatkan pabrik kelapa sawit tidak dapat beroperasi.
Selain itu perbaikan pipa boiler juga memakan waktu yang cukup lama.


Saturday, June 15, 2013

Polishing Drum Di Pabrik Kelapa Sawit

polishing drum di pabrik kelapa sawit

Polishing drum di pabrik kelapa sawit termasuk jalur kritis yang sangat mempengaruhi proses pengolahan di pabrik kelapa sawit saat mengolah buah sawit. Untuk pabrik kelapa sawit 30 ton tbs/jam memiliki satu jalur polishing drum, jika terjadi stagnasi maka pabrik kelapa sawit akan stop mengolah buah sawit.


Polishing drum di pabrik kelapa sawit berfungsi untuk membersihkan serat atau fibre sawit yang masih melekat di lapisan biji sawit atau nut. Dengan bersihnya fibre sawit tersebut tentu akan memaksimalkan daya benturan (collision) biji dengan dinding nut cracker. Selain itu dengan bersihnya fibre di biji sawit atau nut akan menjaga kebersihan nut silo atau silo biji sehingga struktur silo biji lebih awet dan nut/biji sawit dapat turun dengan lancar akibat gangguan sampah yang berkurang.

Polishing drum di pabrik kelapa sawit terbuat dari plat baja minimal tebal 8 mm yang dibagian pangkalnya diberikan seperti conveyor pendek selebar separating kolom yang berguna mendorong biji yang jatuh masuk body polishing drum yang berputar. Gerakan utama dari polishing drum adalah berputar sedangkan biji sawit tetap berada dibagian bawah atau berguling-guling sehingga terjadi gesekan yang menyebabkan fibre lepas dari biji. Didalam polishing drum juga dlengkapi dengan plat pembawa biji sawit, plat ini dilas kebody polishing drum, dan dibuat miring searah pergeragan biji. Jadi fungsi plat pembawa ini selain untuk mengangkat biji juga berguna untuk mendorong biji keluar dari polishing drum. Biji sawit perlu diangkat kemudian jatuh dengan sendirinya agar fibre yang lepas dapat terhisap oleh isapan blower fibre cyclone (semacam membalik biji sawit).

Untuk memaksimalkan kebersihan biji selain kecepatan putaran polishing drum panjang polishing drum serta masa tahan selama proses pemolishan harus menjadi perhatian.

Polishing drum di pabrik kelapa sawit juga dilengkapi dengan lubang berdiameter atau bergaris tengah 5 mm untuk menyaring partikel inti sawit yang pecah sehingga kebersihan biji lebih baik dan pemecahan biji lebih maksimal.



Monday, May 27, 2013

Tekanan Uap di Sterilizer

tekanan uap di sterilizer untuk pengolahan buah sawit

Hal sederhana yang menjadi perhatian utama dari keberhasilan proses pengolahan buah sawit adalah perebusan atau sterilizing. Karena tahap inilah terjadi perubahan bentuk buah sawit dari tandan buah segar menjadi buah rebus, berubahnya kadar air di tandan kosong, daging buah dan berubah polysakarida menjadi monosakarida sehingga berondolan dapat dengan mudah lepad sari tandan dan sebagainya.


Jika proses perubahan ini tidak dilakukan dengan norma pengolahan yang ditentukan pasti proses selanjutnya tidak akan berhasil.

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses perebusan atau sterilizing adalah tekanan uap dan waktu untuk merebus. Umumnya perebusan dilakukan dengan tekanan 2,8-3 kg/cm2 dengan masa holding time 45-50 menit.

Saturday, May 25, 2013

Konservasi Air dari Pabrik Kelapa Sawit

Pompa Air 

Air adalah sesuatu yang vital dari seluruh proses pengolahan buah sawit di pabrik kelapa sawit. Air dikonversi oleh boiler menjadi uap bertekanan dan mengubah energi mekanis menjadi elektrik dan akhirnya dimanfaatkan sebagai sumber panas di setiap stasiun yang membutuhkan.


Air juga digunakan secara langsung (air bersih) untuk pendingin mesin-mesin seperti turbine uap, genset dan prosesing pabrik kelapa sawit seperti vacuum drier, hydrocyclone.
Air juga (langsung dari sungai) dijadikan pencuci lantai pabrik atau bangunan pabrik sehingga biaya untuk pembersihan pabrik kelapa sawit lebih murah karena air tidak mengalami proses penjernihan yang membutuhkan bahan kimia.

Saturday, May 18, 2013

Biji Sawit Perlu Dikendalikan.

Saya tertarik dengan beberapa kasus yang terjadi di stasiun pabrik biji atau kernel recovey stasiun yang selalu banyak mengalami perubahan agar mampu memisahkan inti sawit dan cangkang sawit dengan baik. Secara berat jenis, cangkang sawit dan inti sawit berbeda namun dari berat/massa bisa sama jika dengan ukuran tertentu.

Banyak orang melakukan perubahan didepan proses tapi tidak mencoba melihat sejauh mana kinerja dibelakang proses yang akan mempengaruhi tahapan didepannya.
Contohnya, banyak staf pabrik mencoba merubah atau memodifikasi jalur pengolahan biji sawit namun alat yang dipakai tida diubah, hanya jalus nya \`aja yang dirubah. Misalnya dari menggunakan 2 LTDS menjadi 1 LTDS tentu akan membebani hydrocyclone, tapi hydrocyclone tidak mengalami perubahan menerima beban input yang semakin besar. Tentu perubahan input di hydrocyclone perlu dilakukan perubahan di hydrocyclone sendiri seperti, diameter nozel yang perlu dikalibrasi ulang, putaran pumpa dengan perubahan diameter pully dsb. Jika ini dilakukan tentu akan ada keseimbangan dan hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.

Friday, January 25, 2013

Kekurangan Vertical Sterilizer




kekurangan vertical sterilizer

Vertical sterilizer sedikit menjadi primadona beberapa waktu lalu. Hal ini akibat stigma "vertical sterilizer hanya untuk pabrik dengan kapasitas kecil" tiba tiba dikatakan mampu mengolah hingga kapasitas 60 ton tbs/jam bahkan lebih. 

Kelebihan yang ditonjolkan mampu mengurangi biaya perawatan pabrik karena tidak memerlukan lori, rel, kapstan, hoisting crane dan accesoriesnya dan mampu menghemat manpower distasiun tersebut. Benarkah?
Pengamatan saya melihat (untuk pabrik existing yang merubah horizontal sterilizer menjadi vertical sterilizer) tidak sepenuhnya benar, sedangkan untuk pabrik baru saya belum melihat langsung.

Sunday, September 2, 2012

Mengidentifikasi Losis Inti.

Inti sawit seolah-olah menjadi second product di pabrik kelapa sawit, sering dikorbankan untuk mendapatkan minyak sawit terutama di pengoperasian screw press. Tekanan double cone yang diberikan kadangkala melebihi yang diijinkan sehingga banyak inti sawit menjadi hancur dan cenderung terhisap oleh blower LTDS sehingga menjadi losis.

Namun walaupun kadang kala ada kebijakan yang demikian, kita wajib mengetahui seberapa besar inti sawit yang kita korbankan, apakah sebanding dengan jumlah minyak sawit yang kita dapatkan.

Untuk itu perlu tahapan identifikasi losis inti di pabrik kelapa sawit yang kita kelola sbb:

Monday, April 30, 2012

CBC, perlakuan awal pemisahan Fibre

 

 

Posisi CBC, Fibre Separating Colomb, polishing Drum di Stasiun Pabrik Biji

 

    

(gbr disamping CBC on Operating) CBC, merupakan alat pre treament pertama di stasiun pabrik biji dan merupakan titik kritis di pabrik kelapa sawit. CBC terletak antara screw press dan fibre separating colomb/fibre cyclone. Banyak pabrik kelapa sawit sering mengalami stagnasi akibat kerusakan di CBC, seperti; baut pen sambungan as conveyor putus, hanging bearing putus, pedal atau daun conveyor yang aus, flens sambungan as conveyor dan kerusakan di bagian penggerak seperti gearbox rusak akibat pelumas yang minim serta elektromotor short ("terbakar"). Kerusakan tersebut sering dialami jika CBC sudah beroperasi diatas 5.000 jam terutama jika pelumasan hanging bearing tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Wednesday, April 11, 2012

Masa Tahan Digester



image
Digester dari salah satu produsen mesin pabrik kelapa sawit
 
Masa tahan digester (digester retention time) adalah waktu yang diperlukan oleh berondolan rebus untuk berada didalam digester mulai dari masuk hingga keluar dari digester. Masa tahan ini sangat penting untuk menjamin berondolan terlumat dengan baik sehingga pengempaan digested fruit berlangsung dengan baik dengan losis minyak yang minimal di fibre dan biji. Memang pelumatan tidak hanya ditentukan oleh masa tahan digester namun dalam kondisi normal, masa tahan sangat menentukan karena selama proses pengolahan pabrik kelapa sawit berlangsung hanya parameter temperatur saja yang dikontrol oleh operator. Yang lain tidak, karena kecepatan putaran as digester fix / konstan, jumlah pisau pengaduk konstan, kecepatan putaran screw press konstan sehingga operator hanya memperhatikan temperatur saja. Bayangkan jika masa tahan tidak terjamin minimal 15 menit maka proses pengempaan akan menghasilkan losis tinggi di fibre dan biji.

Monday, April 2, 2012

Turbine Uap di Pabrik Kelapa Sawit


100_2178a
Gbr Turbin uap 1000 KVA
 
Urat nadi di pabrik kelapa sawit (PKS) adalah uap. Uap dihasilkan oleh boiler dengan tekanan kerja normal 20 bar dengan kapasitas uap tergantung disain boiler. Untuk kondisi normal, boiler minimal efektif mampu menghasilkan uap 60% dari kapasitas olah per jam PKS. Jika kapasitas olah per jam = 30 ton TBS/jam x 60% maka jumlah uap minimal yang harus dihasilkan boiler 18 ton uap/jam.

Tuesday, March 20, 2012

Upper Flow, Saluran Minyak Sawit Dari CST

 
100_3559
Skimmer saat mengutip minyak sawit
Minyak yang sudah terpisah di CST tentu perlu saluran keluar agar CST tetap stabil. Agar kondisi cairan CST stabil, jumlah cairan yang keluar sama dengan jumlah cairan yang masuk. Cairan masuk CST dari Buffer Tank, cairan keluar dari CST berasal dari Under Flow, tempat lumpur / pasir keluar dan Upper Flow, saluran minyak sawit keluar dari CST.

Wednesday, February 29, 2012

Under Flow Sludge flow out

 
cst
Gambar CST
 
Cairan yang masuk ke CST akan membentuk lapisan sesuai fisiknya. Minyak pasti berada pada level teratas, dominan air dilapisan ke dua dan dominan lumpur / sludge dilapisan paling bawah. Sludge ini masih mengandung minyak sawit 5-7 % bahkan jika CST tidak bekerja maksimal kandungan minyak sawit di sludge bisa mencapai > 12 %. Sludge ini secara kontiniu harus dialirkan keluar dari CST ke Sludge Tank untuk di ambil kembali kandungan minyak sawitnya serta menjaga kestabilan pembentukan lapisan minyak di CST.

Tuesday, February 21, 2012

Continous Settling Tank


CST 90 metrik ton untuk Pabrik Kelapa Sawit 30 Ton/Jam

Continous Settling Tank (CST) yang dipakai di pabrik kelapa sawit umumnya berupa tanki silinder tegak dengan volume bervariasi tergantung dari kapasitas cairan yang masuk.
Bagian utama CST terdiri dari:

Monday, February 20, 2012

Stirer Arm; Releaser palm oil trapped

 

stirer

          Sirer Arm and it’s arrangement top view.

 

Previous posting submitted that layer most under in CST dominant Sludge / sand but still have palm oil content that still high and necessary be strived for so that permanent apart maximal at CST although be quoted to return at sludge separator.

Because the condition is sludge dominant / sand will cause sludge has specific gravity more than 1 and at some stage will trap palm oil in pockets . Where creat palm oil pockets not be permitted because brought by sludge out from CST.

Tool that used to release palm oil pockets called Stirer Arm, stirring rod arm.

Stirring rod arm very simple, consist of steel plate welded form I profile and given hole enough so that sludge doesn't impel only smash with composed to form star if a bird's-eye view. Principal movement stirer this only rolling with constant speed 2-3 rpm. long arm in adversative direction, there side part long and moved half it shorter. This matter be made just for give informer movement variation so that supposed sludge can cracking all before sludge step into under flow.

This stirring rod arm position is this best on steam coil so that oil leas from pockets formed soon climbs surface.

Stirring rod arm form must be payed do not until cause solid under be stirred and mix with palm oil that apart with hasn't cause liquid CST come along stirring rod arm movement unidirectional rolling.

Thursday, February 16, 2012

Body Silinder Vertical CST

 
clip_image002
Body CST umumnya saat ini berbentuk silindris vertikal. Material nya terbuat dari plat MS setebal minimal 5 mm dan dilapisi dengan plat stainless steel setebal minimal 3 mm. Jika tidak dilapisi dengan stainless steel disarankan menggunakan plat MS 8 mm untuk memperpanjang umur pakai body CST. Hal ini memang cairan yang ada didalam CST sangat abrasive dan korosive, selain faktor asam lemak bebas minyak sawit juga karena kandungan pasir / tanah masih tinggi. Body CST harus dilas dengan baik, karena CST termasuk salah satu titik kritis stagnasi pabrik kelapa sawit. Bayangkan semua cairan minyak kasar dari proses pengolahan masuk ke CST dan mengalami kebocoran?

Tuesday, February 7, 2012

Pengolahan Biji Buah Sawit.

Kernel Silo, tempat mengeringkan Inti Sawit


Stasiun yang mengolah biji sawit (nut) menjadi inti sawit (palm kernel) disebut juga Pabrik Biji. Biji sawit terdiri dari cangkang dan inti sawit. Inti sawit terletak didalam biji yang ditutupi oleh cangkag (seperti telur). Yang dibutuhkan oleh konsumen semua yang ada di biji sawit, mulai dari cangkang sebagai bahan bakar dan inti sawit sebagai bahan baku palm kernel oil.